Semoga cinta dan kasih sayangmu pada siapapun selalu bertambah seiring dengan bertambahnya usia.

Dan kebencian dan pikiran negatifmu selalu berkurang seiring dengan berkurangnya jatah hidup di dunia ini. Semoga....!!

Seminggu yang lalu, Indah menyepakati pura-pura putus dengan pacarnya, Rafli. Merekapun menyepakati akan kembali terus terang pada waktunya yang tak di tentukan. Sampai pada masa aman. Mereka berbuat seperti itu karena Indah takut pada laki-laki yang selalu mengejarnya. Ke manapun dia berada.

Indah diancam jika tak mau padanya. Tak mau menerima cintanya. Lelaki itu bernama Arif. Lelaki yang cinta mati pada Indah. Indah akhirnya terpaksa menerima Arif lantaran takutnya. Sementara Rafli tau hal itu. Dia tak mau ribut hanya gara-gara seorang perempuan. Akhirnya merekapun sepakat untuk pura-pura tak ada hubungan spesial lagi.

Sangat sulit Indah mencintai dengan terpaksa. Dia telah menemukan cinta sejatinya, Rafli. Tapi kini mereka mendapat tantangan. Walau sudah sekian kali mendapat tantangan. Dia tak dapat bayangkan jikalau dia harus berpisah dengan Rafli. Dia belum mampu.

Tanggal 14 Februari telah tiba. Indah menikmati malam itu. Malam kasih sayang, orang bilang. Atau lebih dikenal dengan sebutan valentines day. Entah apa gerangan megapa orang sangat menspesialkanny malam itu. Beragam macam dilakukan orang untuk merayakannya. Mulai dari mabuk hingga kirim-kiriman SMS selamat.

Malam itu, bertepata dengan hari kasih sayang. Rafli dengan tangannya sendiri memberikan kertas itu pada Indah. Sepucuk surat terakhir. Pertanda pura-pura menjadi sungguh-sungguh. Entah apa gerangan Rafli sudah memutuskan hubungannya dengan Indah. Tapi semua itu terjawab dari lembaran suratnya.

Orang lain menyambut malam itu dengan mesra-mesraan. Tapi Indah lain. Dia menjalani malam itu dengan memutuskan cinta yang telah lama terjalin. Walau dia pun juga bersama pacar barunya. Tapi itu tak dirasakan Indah.

Dibukanya. Lalu dibaca perlahan………….

Sebelum dibaca senyumlah tiga kali, kemudian bacalah ‘BASMALAH’

Benang Merah Dunia Kita

Hadirnya coretan ini bukan dengan maksud mengecewakan dan membuat kamu simpati lagi terhadapku. Apa lagi dengan maksud ingin menghancurkan hubungan kamu dengan dia. Tulisan ini hanya semata-mata untuk kamu ketahui isi hatiku yang sebenarnya. Sehingga semua jelas tanpa adanya lagi tanda tanya dalam dirimu yang membuatmu gelisah.

Janganlah pandang coretan ini sebagai sesuatu yang menyedihkan. Tapi lihatlah sebagai kabar gembira yang datang dari seseorang yang tak pernah memperhatikanmu. Sebelum terlalu jauh, terlebih aku ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Sebab hanya engkau yang pernah aku kenal sebagai gadis yang baik tak pernah banyak menuntut. Walaupun menuntut tapi tak terucap. Engkaulah yang pernah membuat hatiku bahagia. Walaupun juga sedih dan kecewa.

Terima kasih atas semua curahan cinta dan kasih sayangmu selama ini. Walaupun aku tak pernah memperhatikanmu, kamu selalu memperhatikanku. Aku selalu cuek ditengah perhatianmu.

Mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala sifat dan tingkah laku yang tak pernah sejalan dengan kemauanmu. Aku sadari… aku punya sejuta salah. Andai dosaku dapat terlihat, pastilah dunia penuh dengan kegelapan disebabkan dosa-dosaku terhadapmu. Kumohon kiranya engkau dapat memaafkanku. Aku tidak sanggup memikul dosaku. Tuhan pastilah murka terhadapku jika engkau tak memaafkanku. Namun aku yakin kamu telah memaafkanku. Karena kamu adalah orang yang paling pemaaf dan paling baik yang pernah aku kenal. Semoga…!!!

Harga diri sebagai manusia ada pada kehormatan. Cara bergaul dan kemampuan menjaga kesucian diri dari segala hal yang kotor sebagai tolak ukur kehormatan setiap orang. Harga diri dinilai dari kehormatan seseorang. Hati-hatilah dalam bergaul. Lingkungan adalah salah satu faktor pemicu dan pendukung baik tidaknya pergaulan seseorang.

12 februari lalu kuanggap itulah awal dari masalah ini. Kamu sengaja cari-cari masalah. Aku tau saat itu kau bosan dengan aku. Dengan dalih ulang tahun itu adalah hari istimewa buatmu. Tapi entah kenapa, kamu tidak menganggap ulang tahun orang lain itu tidak istimewa? 27 September yang lalu adalah hari kehadiranku dimuka bumi. Namun aku tidak mempersoalkan itu. Entah kamu tau atau tidak, yang jelas kamu hanya cari masalah. Maka hari inilah kita akhiri semua sandiwara kita.

4 maret yang lalu kita sepakat. Tapi entah apa dan kenapa aku merasa tidak enak dengan kamu. Entah kamu terlalu bahagia dengan dia, sehingga ruang bagiku hilang sirna dihatimu. Tak secuilpun aku ada dihatimu. Bersih sudah aku ini dalam dirimu. Aku yakin, malam itu kamu merasa bangga memenangkan permainan. Berhasil menghimpun secara bersamaan. Kamu memang wanita perkasa.

Melalui coretan ini, ingin kuucapkan kata terakhirku untukmu. Pesan yang menjadi harapanku untukmu. Kutak mau kita hidup dalam ketidak jelasan. Aku tak ingin mengganggu kebahagiaanmu. Aku ingin kau jauh dalam hatiku.

Walau engkau berat kubuang dalam bayang-bayang hidupku. Namun kulihat itulah yang terbaik untukmu. Aku tak ingin membatasi ruang hidupmu. Terbanglah sesuka hatimu. Namun jangan pernah kau lupa etika hidup dalam bergaul. Adab dalam bermasyarakat jangan pernah kau kesampingkan. Akhlak dalam beragama jangan pernah kau buang. Pacaran hukumnya boleh, selama masih sanggup menahan dari godaan hawa nafsu. Berkhalwat (berdua-duan di tempat sepi) sudah bukan hal yang tabu. Namun perlu disadari godaan tak pernah kita tau. Iman tak selamanya kuat.(***)


Hilangkan cintaku dalam hatimu, namun kasihku jangan pernah kau buang.

Lupakanlah aku, namun jangan pernah membenciku.

Jangan pernah hadirkan dalam hatimu kebencian terhadap sesuatupun. Sebab kebencian hanya membuatmu menderita………

Jalinan cinta dan kasih yang dibungkus dengan bingkai pacaran hanya sebagian kecil dari cinta dan kasih yang sesungguhnya. Dan itu ditemukan dalam pergaulan sehari-hari. Gerakannya lambat tapi pasti.


Sekedar Renungan…

Ketahuilah ….. Cinta sejati tak kan pernah ada dimuka bumi ini. Sebab tak ada cinta tanpa syarat. Cinta penuh dengan sejuta syarat.


Cinta walaupun… Bukan cinta karena……. Itulah cinta sesungguhnya.


Belajarlah mencintai dengan hati dan pikiran. Jangan pernah mencintai karena dendam dan hawa nafsu.


Pandanglah segala sesuatu dengan penuh kebahagiaan. Jangan tunda kebahagiaanmu sampai hari esok. Janganlah terjebak prisip; “berakit-rakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Lalu kapan bahagianya. Harus nunggu besok. Esok belum tentu hidup….


Senyumlah sepuasmu setelah engaku baca coretan terakhirku untukmu. Aku tau inilah yang kau tunggu.

Dibaca. Dihayati kata per kata. Kalimat per kalimat. Dari matanya beralih ke pikiran lalu masuk ke dalam hati. Di sanalah bersemayam dan bersenandung kata-kata itu.

Setelah dibacanya. Indah dengan mata sayup tanpa sinar menggulung kertas itu. Lalu tanpa sadar butiran air mata menetes. Hatinya seakan layu. Debaran jantung semakin keras. Pikiran tak terarah. Keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhnya. Pandangannya sayup-sayup. Alam sekitarnya mulia gelap. Sampai dirinya dilihatnya pada sebuah padang luas tak bertepi.

Di padang itulah dia bertemu dengan segala pelajaran hidup. Hikmah hidup telah ditemukannya. Cinta tak selamanya memiliki. Tak seterusnya bersama. Namun kebahagiaan akan selalu hadir tanpa orang yang dicintai. Dia menemukan suatu pesan dan prinsip hidup. Seakan padang sekelilingnya berkata, janganlah kamu GANTUNGKAN KEBAHAGIAANMU PADA APA DAN SIAPAPUN niscaya kamu akan selalu hidup dalam kebahagiaan.

Indah pun kembali dari tidur lelapnya. Dengan mata terperangah, memandang orang-orang di sekelilingnya….(***)

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati