Andai Kau Tau

“Ical… Andai kau tau apa yang kualami saat ini, pastilah kamu merasakan betapa menderitanya batin ini… namun kau tak pernah merasakan apa yang kuderita. Getaran cintaku tak pernah kau rasakan. Kau tak pernah mengerti nasib diriku yang kian layu. Bunga hidupku tak pernah mekar lagi karena siraman air mata kasih sayangmu tak pernah kau curahkan. Mengapa kau memperlakukanku seperti itu?? Mengapa…??”.
Penderitaan Inha hanya mampu dituliskannya pada beberapa helai kertas. Kertas yang selalu setia menemaninya saat senang dan susah. Tak pernah lelah dalam melayani majikannya. Selalu merasakan apa yang majikannya sedang alami.
Di atas buku hariannya, Inha tak bosannya mengadu dan berbagi. Seakan hanya itu miliknya. Yang lain telah membencinya. Tak ada lagi cinta dari yang lain. uluran tangan pun tak pernah muncul. Entah kemana semua.
Di sudut kamarnya Inha merenungi nasib hidupnya. Seakan hidupnya adalah neraka. Sangat menderita. Perasaan seorang perempuan yang selembut sutra itu tak mampu menahan goresan. Cinta yang ditaburkan pada seorang lelaki tak mendapat respon yang diharapkannya. Sungguh menderita.
Kini, tinggal kesepian yang menyelimuti dirinya. Buku harian menjadi teman curhatnya. Karena hanya itu yang dianggapnya baik hati. Cucuran air mata membasahi pelupuk matanya. Seakan air bah yang keluar dari mata air bencana. Bagai air yang sedang meluap. Mengalir deras. Sampai-sampai kapal Nabi Nuh pun tenggelam. Titanic roboh oleh luapan air mata kesedihan.
Andai saja Inha bukan orang beragama. Kecerdasan spiritualnya tidak ada. Maka dia akan mati terbunuh penderitaan. Bunuh diri. Dan paling tidak akan mengalami gangguang kejiwaan.
“Ah… hidup ini sungguh kejam. Aku harus bisa melawannya. Tak peduli dengan siapapun. Kutak mau lagi mengenal cinta kepada lelaki. Mereka kejam. Sungguh kejam”.
Dilanjutkannya tulisan itu. Tetesan air mata itu terus saja mengalir deras membasahi pipinya. Kertas diarinya hampir tenggelam oleh air mata.
* * *
Pagi itu dia bangkit dari tidurnya. Jam dinding kamarnya masih menunjuk pukul 04.03. dia segera bergegas ke kamar kecil. Dibersihkannya segala kotoran yang masih menempel di wajahnya. Dia mengambil air wudhu. Entah dia shalat apa. Tapi subuh itu dia shalat dua rakaat. Lalu usai shalat, dia lalu mengangkat kedua tangannya. Sembari berdoa. Dalam doanya dia meminta untuk dilapangkan dadanya untuk menghadapi segala cobaan.
Hidup ini terlalu kejam. Sehingga orang lemah menjadi tersisihkan. Mereka akan binasa oleh seleksi alam. Hanya orang-orang yang kuat dan tegarlah yang mampu bertahan hidup. Bagai makhluk lain pun begitu.
Usai shalat subuh, dia meraih kembali buku harinnya. Ditulisnya di halaman paling depannya; AKU HARUS KUAT. AKU TAK MAU MENGENAL CINTA KEPADA LELAKI LAGI SEBELUM AKU MENIKAH. AWAS KAMU MAKHLUK YANG BERNAMA LAKI-LAKI….(***)



Download Buku-Buku Islam & Komputer. Mudah-mudahan Menambah Kahzanah Keilmuan

Mari Belajar Islam; Pahami Islam Lebih dalam
Titik Temu Islam-Kristen
Dialog Seputar Trinitas
The Choice; Islam & Kristen
The Passion of Jesus
Hadis Arbain
Juga Buku-buku Yusuf Qardhawy di sini


Mari Belajar Komputer; Menjadi Desainer yang Tangguh
SES Pemrograman Web dengan HTML CSS dan JavaScript
Aplikasi Periklanan Menggunakan CorelDRAW X3 CD
101 Tip Trik Visual Basic6.0 Buku Kedua
101 Tip Trik ArchiCAD 9 dan 10

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati